Lokasi explorasi kali ini untuk mencari jejak atau petunjuk peninggalan kerajaan dinasti Tanjung Pura Sukadana adalah Terusan Jawa yang berlokasi di Desa Rantau Panjang kecamatan simpangg hilir kabupaten kayong utara .
Mengapa kami ke lokasi ini, ?. petunjuk pertama berdasarkan deskripsi dari catatan Muller pada tahun 1822, ia mendeskripsikan bahwa lokasi Mulia ( masa lalu ) hingga bertemu di muara sungai simpang. Artinya sungai rantau panjang hari ini pada masa itu masih di sebut sebagai sungai mulia.
Sungai Mulia dan Mulia sendiri menjadi penting ketika pada abad ke 16 tepatnya pada tahun 1627 Masehi di diami oleh Giri mustika yang di kenal sebagai Sultan Muahmmad Syafiuddin. Dalam catatan CL Blume tahun 1842 ia menyebut bahwa giri mustika sebagai panembahan dari mulia ( Panembahan Van meliau/ mulia).
Giri Mustika Raja Tanjung Pura Era Sukadana ke 12. Ia merupakan Putra pertama dari Pasangan Giri Kesuma atau Panembahan Sorgie dengan Ratu Bunku atau Ratu Mas Jaintan. Saudaranya yang bernama Gusti lekar kelak mendirikan kerajaan Meliau serta Tayan, serta putra raden lekar menjadi raja di Sanggau.
Sedangkan saudara perempuan Giri Mustika ( Sultan Muhammad syaifiuddin ) yang bernama ratu surya kesuma atau ratu soraya sendiri menikah dengan Sultan Tengah dari Serawak yang kelak anak mereka yang bernama Raden Sulaiman menjadi raja Kesultanan sambas Islam pertama dengan gelar Sultan Muhammad Syafiuddin.
Menurut buku berbahasa arab melayu yang di tulis oleh Raja ali haji pada abad ke 18, bahwa gelar Sultan Muahammad Syafiuddin yang di sandang raden sulaiman saat menjadi raja sambas dimaksudkan untuk mengambil berkah atas kebesaran dan jasa jasa dari Giri Mustika saat menikahkan ibunya dan ayahnya ( ratu Surya kesuma dan Sultan tengah).
Kembali pada soal lokasi kekuasaan Giri Mustika saat itu yang berada di Mulia. Bahwa pada saat ini kita tidak dapat membayangkan lokasi mulia kuno adalah lokasi Desa harapan Mulia saat ini atau loaksi desa rantau panjang saat ini, kita harus mengahpuskan bayangan akan jalan darat sebab pada masa lampau sungai merupakan pusat sebuah peradaban.
Maka kesimpulannya jika kita ingin menyusuri dan mencari sisa sisa atau puing puing peradaban masa lampau di masa giri Mustika, sesuai dengan berbagai literatur jalan satu satunya adalah menyusuri sungai serta anak anak sungai sepanjang sungai Mulia kuno ( rantau panjang saat ini ).
Sebagai bukti peradaban di sini bahwa pada masa lampau peradaban terdapat di sungai kita bisa melihat dengan jelas pada peta tahun 1944 Rantau panjang dan mulia yang masih tersimpan rapi di arsip Australia universti yang bisa kam sajikan di sini.
Dalam peta itu jelas, bertanda kotak dengan penanda kolom merupakan pemukiman masa lampau. ( di perkuat dengan keterangan di peta aslinya ). Tahun 1944 saja masih banyak yang memanfaakan sungai sebagai tempat utama , maka jika kita mundur jauh ke belakang di sekitar sungai tersebut tentu sangat ramai, namun hal ini perlu kami buktikan.
Maka lokasi Utama expplorasi kami adalah Terusan jawa dan sekitarnya. Terusn ini menurut Hasana sebagai kepala Desa rantau panjang yang juga pemerhati sejarah menyatakan jika Terusan ini digali tangan untuk memutus alur sepanjang 7 tanjung dengan jarak yang sangat jauh kurang lebih 12 KM, namun jika melewati terusan ini hanya beberapa ratus meter saja.
Disekitr lokasi ini bnyk ditemukan pecahan pecahan keramik serta beberapa keramik utuh yang di simpan oleh usu Ramli ( warga rantau panjang sebanyak 27 Buah ), hal ini sbagai salah satu bukti peninggalan masa lampau .
Untuk melakukan explorasi di sini lokasi dan medan cukup sulit melalui darat, begitu juga melalui air butuh waktu dan kesabaran. Setidaknya saya dan Bang Isya Fahruzi sudah beberapa kali ke sini dan hari ini kembali menemukan pecahan keramik.
Penyebaran keramik di lokasi ini cukup merata, artinya bukan sbuah kebetulan, syarat sebuah kompleks perkampungan sudah cukup, tinggal selangkah lagi yakni kami mencari bukti bahwa di sini pernah menjadi keraton pusat kerajaan Tanjung pura Era Sukadana saat di perintah Giri Mustika yang memindahkan di lokasi Mulia.
Beberapa waktu ke depan ada setidaknya ada 5 titik lagi di sepanjang sungai ini akan kami explorasi kembali hingga mendapatkan bukti kuat untuk memperkuat sebuah catatan sejarah pada msa lampau.
Semoga ini bermanfat buat tapak pnilitian selanjutya, sebab Giri Mustika adlh salh satu tokoh kunci dalam Peradaban Tanjung Pura abad 16. Karena keturunan dan kerabatnya kelak yang berasal dari satu ayah serta cucu mnjdi penerus di kesultanan Matan berikutnya ( Sultan Zainuddin), serta menurunkan keturunan di kerajaan sebelah sungai kapuas dan Sambas. Untuk yang di kapuas seperti Tayan, Meliau, Sanggau, serta hubungan pernikahan yg menurunkan kerajaan Pontianak dan mempawah serta yang lainnya . ( MIFTAHUL HUDA ) 17 -02-2020.
.
Terima kasih
Semoga bermanfaat
Dan Salam Budaya.