Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menggelar Pengajian Rutin Bulanan sebagai momentum muhasabah akhir tahun sekaligus refleksi kinerja pemerintahan dan penguatan integritas diri, berlangsung di Pendopo Wakil Bupati Kayong Utara, Sukadana, Kamis (18/12/2025) malam.
Pengajian rutin tersebut dihadiri langsung Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari, penceramah Ustaz Dulhadi, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Amru Chanwari mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat menjadikan kegiatan ini, sebagai momentum evaluasi diri, memperkuat rasa syukur, serta menumbuhkan semangat persatuan dalam menghadapi berbagai tantangan daerah.
Ia juga menyampaikan refleksi perjalanan pemerintahan Kabupaten Kayong Utara sejak dilantik hingga penghujung tahun 2025. Ia mengungkapkan bahwa berbagai tantangan besar telah dihadapi bersama, terutama terkait kondisi keuangan daerah.
“Sejak kami dilantik, Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menghadapi masa-masa yang cukup kritis. Kami mewarisi utang masa lalu dan kondisi defisit anggaran. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, kewajiban tersebut dapat kami selesaikan,” ujar Amru.
Ia menjelaskan bahwa keterbatasan fiskal menjadi tantangan utama pembangunan daerah. APBD Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2025 mengalami penurunan signifikan, bahkan menjadi yang terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini diperkirakan masih berlanjut pada tahun anggaran 2026, seiring dengan pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita masih sangat kecil, hanya sekitar lima persen dari total APBD. Sementara 95 persen masih bergantung pada dana transfer pusat, yang tahun depan mengalami pengurangan cukup besar. Ini tentu berdampak langsung pada pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan,” jelasnya.
Meski demikian, Wakil Bupati menegaskan bahwa keterbatasan tersebut tidak mengurangi semangat pemerintah daerah untuk terus bekerja dan melayani masyarakat. Ia menyampaikan bahwa dalam kondisi ini, pemerintah memilih langkah realistis dengan mengedepankan strategi bertahan (survive), sambil terus mencari peluang. MH

Tidak ada komentar:
Posting Komentar