RAHASIA Di balik Ritual "ANCAK" SESAJEN di Kalimantan

Sungai Simpang yang ada di pedalama Kalimantan ini terlihat mengalir tenang, sesekali riak riak air menghantam tepian akar nipah dan banir gayam. Hulu sungai simpang ini adalah Matan yang pernah menjadi sebuah iku kota kerjaan turunan dari kerajaan Tanjung pura di sukadana.
Ketenangan sungai simpang ini sangat menhanyutkan sebab menyimpan berbagai cerita mistis yang berbalut dengan dunia ghaib, hal ini di buktikan dengan adanya kepercayaan dari masyarakat sekitar tentang beberapa mitos mengenai penunggu ghaib dari sungai ini.
Penunggu ghaib di sungai simpang ini di yakini bermacam ragam, ada Buaya kuning yang di percaya sebagai raja dari pada buaya buaya yang lain dan juga sebagai perwujudan dari keturunan manusia di masa lampau.
Buaya kuning ini di percayai oleh masyarakat simpang sebagai kembaran dari manusia, sedangkan dari versi lain buaya kuning ini adalah perwujudan dari meriam kembar bujang koreng yang salah satunya menjelma menjadi buaya kuning saat di lemparkan oleh Gusti Panji ke Sungai simpang akibat kemurkaanya dengan penjajahan belanda.
Kemudian ada juga penunggu lain yang ada di sungai tersebut seperti Hantu bengkek, Raksasa atau Puke Tapah, Puake lelabi , Puake ular dan lain sebagainya.
Maka pada umumnya Di kalimantan barat dan khususnya di sepanjang sungai simpang banyak masyarakat yang melakukan ritual di air yang di beri nama “ bebuang keaik atau ritual buang buang”.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama