Kisah Pilu Di balik Kesuksesan Teater Skuter Sabet Tiga Penghargaan dalam Festival Teater Pelajar Tingkat Nasional - Warta Kayong

Breaking

Sabtu, 06 Juli 2019

Kisah Pilu Di balik Kesuksesan Teater Skuter Sabet Tiga Penghargaan dalam Festival Teater Pelajar Tingkat Nasional

Wartakayong.com Kayong Utara – Tidak tanggung tanggung, tiga prestasi di raih oleh teater skuter dalam ajang Festival Teater Pelajar yang di adakan di Jakarta Barat pada tanggal 25 juni hingga 05 juli 2019. Adapun tiga pretasi tersebut adalah katagori Sutradara terbaik atas nama Jamani S. Pd. I , Pemeran wanita utama terbaik Novi Safitri, dan grup teater terbaik adalah Teater Skuter.

Dalam kegiatan lomba teater nasional tersebut ada 10 kategori yang dilombakan, Teater skuter mendapatkan 3 katagori sekaligus.

“Alhamdulillah, kita dapat 3 kategori dari 10 kategori tersebut, untuk pameran dan poster kita tidak ikut dalam ajang festival yang juga di gelar di sana,” Ungkap Jamani.

Prestasi yang mereka raih tersebut cukup membanggakan bagi Kabupaten Kayong Utara, bahkan kalimantan barat. Namun di balik prestasi yang di dapat oleh Teater Skuter ada kisah perjuangan yang menyedihkan dan penuh perjuangan.

Jamani S. Pd. I adalah pembina dari Sanggar Teater Skuter mengisahkan bagaimana mereka berproses dalam melakukan persiapan, bahkan dari sebelum adanya lomba latihan rutin sudah mereka gelar.

“Kami latihan rutin setiap seminggu sekali pasti ada, tapi khusus yang persiapan untuk tampil di Jakarta ini sudah dari bulan November 2018, dan alhamdulilah apa yang kita lakukan juga tidak sia sia,” Tutur jamani.

Ia juga menuturkan bila selama dalam latihan menggunakan dana swadaya, termasuk untuk persiapan pementasan berupa properti dan lain lain, menggunakan dana sawadaya serta patung patungan dari para anggota dan donatur. Baru menjelang keberangkatan Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Bidang Kebudayaan memberikan bantuan berupa transportasi untuk pementasan di Jakarta, namun untuk akomodasi mereka kekurangan.

“ Kami bersyukur sudah dapat memberikan yang terbaik buat daerah, dan kami ucapkan terima kasih telah membantu transportasi kami untuk pementasan di Jakarta, jika memang ada kekurangan ya kita memaklumi,” Ungkap Jamani lagi.

Namun di sisi lain ia juga merasa sedih bila melihat kenyataan yang ada, pasalnya mengenai anggaran uang saku yang di perolehnya untuk 10 orang hanya 1 juta, artinya satu orang hanya seratus ribu rupiah.

“Inikan rasanya tidak masuk akal masak, untuk kelas event nasional satu orang hanya seratus ribu rupiah,” timpal Jamani lagi.

Karena anggaran yang minim, Grup Teater Skuter juga menyiasati untuk biaya tiket dengan tidak menginap di hotel atau penginapan, mereka menginap di mes tempat kegiatan.

“Untunglah di tempat kegiatan ada mes, sehingga bisa membantu untuk kekurangan ticket,” sebut Jamani.

Berdasarkan informasi yang di himpun, bahwa anggaran pementasan ini sudah di usulkan oleh bidang kebudayaan pada tahun lalu, dengan uang saku 1 juta per orang, tapi entah bagaimana di kemudian hari setelah pembahasan anggran yang di setejui hanya tinggal seratus ribu perorangnya. Hal inilah yang memicu pihak teater skuter untuk meminta sumbangan untuk menutupi biaya keberangkatan ke Jakarta.

“ Ya terpaksalah saat hari semakin dekat, saya dengan usaha teman teman dapat sumbangan bantuan seikhlasnya hanya untuk pergi pementasan dengan membawa nama daerah, tapi sudahlah kami ikhlas dan semoga kedepannya akan lebih baik dari sekarang,” kata Jamani mengakhiri.

Harapan Terakhir Jamani selaku penggita seni, pihak PEMDA atau siapapun yang berwenang haruslah lebih cermat dan teliti dalam memangkas anggaran yang diajukan bukan asal pangkas tetapi berdasarkan prinsip, proporsional, dan profesional sesuai fakta atau bahasa lainnya (masuk akal).

Hermanto ketua DPC POM ( Persatuan Orang Melayu Kayong Utara ), yang juga penggiat seni, merasa prihatin dengan adanya perhatian pemerintah daerah yang sangat minim di bidang Seni.

” Pembangunan pemerintah harus merata, termasuk di sekotor pemberdayaan seni dan budaya, karena ini bagian dari jati diri bangsa kita, kalau yang di bangun hanya fisik terus semntara manusianya tidak pernah di perhatikan, akan di bawa kemana KKU ini ?” gumam Hermanto.

Hermanto juga sangat menyesalkan atas indikasi terjadinya pemangkasan anggaran yang tidak masuk akal, yang sebelumnya telah di anggarkan untuk Teater Skuter sebesar satu juta, tiba tiba jadi seratus ribu perorang .

“Ini tidak manusiawi dan tak masuk akal, untuk lomba ke Jakarta satu orang hanya seratus ribu, sementara perjalanan dinas pejabat juga jalan terus, belum lagi proyek proyek yang banyak bertaburan dengan tidak mempertimbangkan azas manfaat,” Pungkas Hermanto.

MH. 06 / 07 / 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar