Pemerintah Kabupaten Kayong Utara berkomitmen dan terus mendorong implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Program Percepatan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai upaya dalam mewujudkan Kabupaten Kayong Utara yang bersih dan sehat.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara Alfian saat memimpin Rapat Advokasi Implementasi Strategi Sanitasi Kabupaten bersama Kepala OPD terkait serta Kelompok Kerja (Pokja) Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Provinsi Kalbar, yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati, Sukadana, Kamis (11/07/2024).
“Implementasi ini harus disinergikan dengan semua pihak terkait, dengan melakukan langkah-langkah sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat di dua aspek yang telah kita bahas yaitu pengelolaan limbah domestik dan pengelolaan sampah. kita selaku pemerintah daerah tetap memiliki komitmen yang tinggi dari dua aspek ini untuk terus kita gaungkan, apapun bentuk edukasi kesehatan masyarakat harus kita dorong. Dan yang pasti sebagai Pj Bupati terus memberikan dukungan terhadap langkah-langkah yang baik ini kedepan,” papar Alfian.
“Ini adalah langkah awal yang baik karena kita memiliki keyakinan bahwa Kayong Utara ini akan terus berkembang, dengan jumlah penduduk akan terus bertambah, tentu kita perlu penyiapan-penyiapan langkah strategis untuk mengatasi persoalan yang ada sehingga tidak terjadi dimasa yang akan datang,” tambah Alfian.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Kayong Utara Maria Fransisca menyebutkan angka kecacingan dan infeksi seperti TBC di Kabupaten Kayong Utara masih tinggi dan penyakit ini berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Angka kecacingan dan infeksi seperti TBC itu masih tinggi di daerah kita, dan kita tidak menyadari penyakit ini ada hubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. dan langkah perilaku hidup bersih dan sehat ini perlu kita edukasi ke anak-anak, kalau pada orang tua mungkin susah namun kita bisa masuk mengedukasi ke sekolah-sekolah,” ungkap Fransisca.
“Kami dari Kesehatan terus mendorong dan turun langsung ke Desa-desa untuk mengedukasi terkait ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Namun, kenyataan dari 43 Desa di Kayong Utara baru 6 saja Desa ODF dan target di tahun ini nambah 5 Desa ODF, kita juga kerja sama bersama PUPR untuk pemberian bantuan fasilitas sanitasi,” tambah Fransisca.
Kemudian, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Kayong Utara Tasfirani mengatakan Strategi Sanitasi Kabupaten ini merupakan dokumen wajib dalam PPSP.
“Jadi ini output akhir dari rapat hari ini, kita ingin membangun komitmen bersama pimpinan dan stakeholder terkait,” ucap Tasfirani. Sebagai bentuk dukungan tersebut, maka dilakukan penandatangan komitmen bersama oleh Penjabat Bupati Kayong Utara bersama Kepala Dinas terkait serta Kelompok Kerja PPSP. MH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar