MANDI SAFAR : Adat Melayu Tanah Simpang yang turun temurun dari zaman kerajaan hingga kini - Warta Kayong

Breaking

Selasa, 13 November 2018

MANDI SAFAR : Adat Melayu Tanah Simpang yang turun temurun dari zaman kerajaan hingga kini

7 november 2018, Pemerintah Kecamatan dan Desa Teluk melano serta Kabupaten Kayong utara , melalui Dinas Kebudayaan dan pendidikan, bekerja sama melaksanakan kegiatan tradisi budaya “Mandi Safar” di Sungai Simpang.

Kegiatan ini dipusatkan di lokasi lapangan volly teluk melano, namun saat pelaksanaan Mandi Safar dipusatkan di Dermaga pelabuhan teluk melano hilir.

Untuk memeriahkan acara tersebut, panitia juga menggelar berbagai festival drum band dan penampiln tarian serta budaya.

Mandi Safar merupakan tradisi budaya yang sudah ada sejak dulu. Tradisi ini yaitu mandi bercebur di Sungai simpang, di masa kerajaan dimana memiliki kisah tersendiri . sebagai sekaligus simbol membersihkan diri dan harapan agar diri bersih dan terhindar dari hal-hal yang tidak baik.

Tradisi Mandi Safar biasanya dilaksanakan pada Rabu terakhir di bulan Safar. Tradisi ini dipimpin oleh seorang tokoh adat, dengan melakukan semacam ritual menggunakan daun andung yang selanjutnya digunakan warga saat bercebur ke sungai. Setelah berdoa bersama, warga kemudian beramai-ramai mandi bercebur di sungai Simpang .

SELENGKAPNYA SAKSIKAN VIDEO BERIKUT :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar