Setelah beberapa kali rapat dalam film perang BELANGKAIT yang di laksanakan pada 22 Agustus 2020, kemudian dilanjutkan hunting loakasi, finalisasi naskah casting dan pemilihan serta penetapan pemain, maka proses selanjutnya adalah kegiatan Membaca (reading) Naskah bagi aktor dan aktris
Pada sesion berikutnya setelah acara Irwansyah selaku Serketaris Lembaga Simpang Mandiri bersama pengurus lainnya berharapa agar kegiatan Fil belangkait yang di fasilitasi oleh kemterian pendikan kebudayaan ini dapat berjalan dengan baik.
Dana insentif tahap pertama untuk pemain dan crew yang berjumlah 78 orang di keluarkan pada malam itu adalah Empat Puluh lima Juta delapan ratus ribu rupiah (Rp 45.8000.000) . untuk sisanya adalah pada tahap ke dua.
M Ridlo selaku bendahara menyatakan bila dana yang bersumber dari kementrian pendidikan dan kebudayaan ini sebagian besar porsinya di berikan pada aktor dan aktris dari total dana yang ada. “ untuk tahap pertama ini kita memberikan dulu separoh, nanti setelah selsai produksi semua baru kita berikan, dan hal ini sudah sesuai kesepakatan “. Ujar M Ridlo
Ditambahkan Miftahul Huda sebagai ketua Lembaga Simpang Mandiri bahwa insentif tersebut bukanlah sbuah honorarium atau gaji, sebab jika menggaji itu tidaklah sesuai. “ namun karena dari awal semangat kami sudah sepakat , bahwa ini semua kita jalankan dengan memegang prinsip kebersamaan , kekeluargaan dan profesionalitas, maka apapun dan berapapun besarannya , maka Film belangkait harus sukses “. Tandas M Huda.
Jamani selaku asisten sutradara mengemukakan bahwa tujuan dari kegiatan reading yang dilaksanakan pada tanggal 13 hingga pertengahan oktober ini adalah untuk mengusai sisi keaktoran seperti Penjiwaan, Rasa,Emosi dan ha hal lainnya.
“Artikulasi dan intonasi juga perlu kita perhatikan sebab itu setiap pemeran dalam sebua film wajib menghafal supaya lebih mudah mengola rasa,saya harap agar hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi para pemain,dengan harapan actor dapat menghasilkan dialog yang pas,untuk melengkapi pekerjaan rumah para actor sebaiknya dapat melakukan opserfasi mandiri (latihan keaktoran pada setiap peran yang dilakukan),pada setiap latihan dialog,diharapkan orang yang ditunjuk sebagai ahli bahasa dapat selalu hadir untuk melihat dan menilai serta memperbaiki artikulasi bahasa yang disampaikan, tutur Yamani (Asisten Sutradara) pada Senin (14/09/2020) di kediaman Amru Chanwari (Lantai 2) Jalan Utin Tahara Desa Teluk Melano Kecamatan Simpang Hilir.
Pada kegiatan tersebut, Efendi Ahmad Sebagai Wakil Bupati yang mana dalam film juga sebagi (khatib Perebe) dalam pembuatan Film Perang Belang Kaet, meminta agar ahli bahasa dapat mempraktekkan secara langsung, agar actor dan aktris yang lain memdapat gambaran serta memudahkan para actor dan aktris memahami artikulasi dan bahasa yang pas, dalam praktek tersebut,Beberapa Pemain Film memberikan contoh adegan,yang dilakukan oleh Efendi Ahma sebagai (Khatib perebe), Raden Jamrudin sebagai (gusti panji),Madyani sebagai (kijulak laji),Very Liem sebagai (Patih kembereh),Efendi Ahmad sebagai Khatib Perebe). ( M . ILHAM )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar